Jumat, Mei 15, 2009

abis nonton pentas teater

semalem gue abis nonton teater tetas raung kuda piatu bareng anak2 teater plus pelatih gue. hahahhaha,temen2 gue pada saltum,lagian masa ke tim pake sendal jepit? buseet mau ke pasar buuu? Eh terus pada ngomelin gue,bilangnya gue MT lah,hahahhaaha. Eh pertunjukannya kereen deeh,hahahhaha walaupun gue sama dika cuman bengong sambil nanya ke yang lain,lu ngerti ga?lu ngerti ga? gue ga ngerti nih! jiaaaaa,eror semua otaknya. eh terus abis nonton diomelin sama pelatih gue,abis ga ada yang ngerti sih,wakakkakaka.

some pic from last night:



Terus ada puisi yang sumpaaaaaahh keren banget yang jadi penuntun cerita,wiiiddiih puisinya keren banget.

BANOWATI
cipta: Gunawan Maryanto

bahkan tuhan pun lupa kenapa aku mencintaimu
aku lupa:
ini cinta atau alpa
ini cinta atau apa

tapi kau telah menggodaku semenjak kali pertama melintas
di ruang rias
melintas,sebenarnya mengeras

lalu tinggal lagu-lagu senja
mengekalkan pagi-pagi hastina
kita pernah melewatinya,bukan
hanya lupa kapan

cinta,atau suka,berkembang layaknya ilalang
membelukar hingga luar pagar,pagar rumahmu
lalu jalan kecil yang memanggil-manggil
kecil,seperti cinta,hanya pas buat berdua

ya,kita bukan tukang kebun
yang awas dengan warna daun-daun
tahu-tahu sudah bertahun-tahun

perang besar telah lewat
menghancurkan rumahmu
-seluruh kesepian
-seluruh yang pernah kaumiliki
wajah dan suaramu segera menua
layaknya logam berkarat
memberat
-kau belum setua itu,kau tahu
kau hanya terlalu lama mencinta
orang yang tak kaucinta

aku ingin mengajakmu duduk di sebuah malam
bercakap banyak hal sambil menikmati angin
memain-mainkan rambut ikalmu yang tak tebal
tapi batok kepalamu tak berisi apa-apa
hanya prasangka
perasan-perasaan berlebihan
bagaimana aku bisa membuatmu bahagia
aku bahkan tak bisa membuatmu tertawa
-satu2nya yang mungkin kulakukan
-satu2nya hal yang kuinginkan kaulakukan

aku benar-benar tak tahu bagaimana harus mengakhiri ini
selain dengan meninggalkanmu
sendiri malam ini
tapi jelas aku tak bisa bertahan
dengan seluruh ledakan-ledakan
kemarahan dan keputusasaan
-aku tak ingin tubuhku kering dan berkeping-keping
setelah penyamaran dan pertempuran yang melelahkan dan menghabiskan

seluruh tanya jawab kita berhenti sebagai upaya
membangun hubungan yang banal dan mokal
tanya jawab kita sekedar menunggu senja
dengan lintasan-lintasan burung yang tak pernah kekal

tapi kau terlanjur menggodaku
bau tubuhmu terlanjur melekat di paru-paruku
menjelma radang di malam-malam panjang
bagaimana bisa aku meninggalkanmu
-dalam keadaan seperti itu
bagaimana bisa aku meninggalkanmu
-dalam keadaan seperti itu
bagaimana bis aku meninggalkanmu
-dalam kesedihan serupa itu
bahkan tuhan pun lupa:
kenapa aku mencintaimu

Tidak ada komentar:

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates